Senin, 17 September 2018

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

ANGGA GUNTARA PRATAMA,S.Kom
Abstrak
Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar Terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan  teori dan komunikasi teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran.Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah  sebagian dari ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dengan defenisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasi. Dengan adanya TIK guru dapat memanfaatkan berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),  Kualitas Pendidikan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Memasuki Abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dibutuhkan dan pentingnya penggunaan ICT (Information and Communications Teknology) dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan  teori dan komunikasi teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran.  Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru adalah pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang menciptakan guru tersebut. Dengan kata lain untuk pendidikan dan pengembangan guru sangat penting bagi keberhasilan penerapan kurikulum berbasis TIK.
Semakin berkembangnya manusia, berkembanglah pula ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang. Itu semua mengharuskan pendidikan menyesuaikan langkahnya jika ingin tetap relevan. Hal itu menjadikan pendidikan menjadi kian mahal, satu kenyataan yang sering kurang disadari oleh banyak orang. Dilain pihak berkembangnya umat manusia mendorong makin banyak orang untuk maju dan tak mau tertinggal. Dan mereka semua memerlukan pendidikan yang lebih baik. Akibatnya, baik faktor kualitas maupun kuantitas pendidikan tidak dapat bisa diabaikan. Pendidikan harus diselenggarakan secara bermutu dan adil mereta bagi seluruh rakyat. Maka, pendidikan yang sudah mahal, karena harus mencapai kualitas, menjadi semakin mahal karena harus melayani pula kuantitas.
Peranan TIK dianggap sangat penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan suatu bangsa merupakan tolak ukur kemampuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita. Salah satu cara pemanfaatan TIK adalah melalaui pembelajaran di kelas yang berbasis teknologi dan informasi. Guru sebagai tenaga pengajar yang profesional harus tahu dan paham akan pentingnya TIK dalam pembelajaran pada saat ini.
Profesionalisme dalam pendidikan tidak lain ialah seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang diproses melalui pendidikan dan latihan khusus di bidang pekerjaan yang mampu menekuni bidang profesional yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu. Diharapkan dengan pemanfaatan TIK ini guru dapat meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas identifikasi adalah sebagai berikut:
1) Peran TIK dalam meningkatkan mutu pendidikan
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan TIK?
2) Bagaimana peranan TIK dalam dunia pendidikan?
3) Bagaiman peranan TIK terhadap peningkatan profesionalisme guru
4. Tujuan penulisan
1) Untuk menjelaskan pengertian mengenai TIK
2) Untuk mengetahui peranan TIK dalam dunia pendidikan
3) Untuk mengetahui peranan TIK sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
B. PEMBAHASAN
1. Kerangka Teori
a. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Technologia menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata Teknologi  berarti skillscience atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rusman, dkk (2011) teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Informasi adalah fakta atau  apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide,gagasan,materi pelajaran) dari satu pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Teknologi Informasi adalah ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diolah. Data atau informasi tersebut dapat berupa tulisan, suara, gambar, video dan sebagainya, menurut Darmawan (2012).
Information and Communication Technology (ICT)  dalam konteks bahasa Indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern. Dibanyak negara menganggap bahwa memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis, dan numerasi.
Pengertian lain dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dikutip dalam Rusman, dkk (2011) adalah  sebagian dari ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Tercakup dengan defenisi tersebut semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasi. UNESCO menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses TIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik, sehingga diperoleh generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern mampu berperan dalam negara pengetahuan. Karena perkembangan TIK yang pesat, perubahan terus menerus menjadi tantangan berbagai pihak, dari kementrian pendidikan, pengajar dan penerbit. Keterbatasan sumber daya mengungkung sistem pendidikan. Namun TIK demikian pentingnya bagi sehatnya industri dan komersial dimasa depan negara, sehingga investasi dalam peralatan, pendidikan guru, serta layanan pendukung untuk kurikulum berdasarkan TIK seharusnya prioritas pemerintah.
Pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan menurut Munir (2009,  pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajaran untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa teknologi seperti komputer beserta jaringanya yang dapat digunakan untuk proses pengolahan dan pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.
Pada tingkat global perkembangan TIK telah memengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia. Intruksi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah sedemikian jauh, sehingga tiada satu pun peralatan hasil inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.
b. Ruang lingkup TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, Menurut puskur kemendiknas (dalam Rusman, dkk (2011) yaitu:
1) Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2) Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua konsep yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia. Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan menstransfer data dari perangkat yang satu ke yang lainya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil.  Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas, yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah merupakan peralatan elektronika yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
c. Media Pembelajaran
Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.
1) Komputer sebagai media pembelajaran
Komputer awalnya digunakan amat terbatas, hanya untuk keperluan menghitung dalam kegiatan administrasi saja, tetapi sekarang aplikasi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga sangat memungkinkan sebagai sarana belajar untuk keperluan pendidikan, menurut Rusman, dkk (2011). Kecendrungan menggunakan media komputer dalam bidang pendidikan sudah mulai tanpak sekitar pada tahun 1970-an, kini pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran salah satunya adalah dengan penerapan pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan komputer dalam pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran secara individual (individual learning) dengan menumbuhkan kemandirian dalam proses belajar, sehingga siswa akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Manfat komputer untuk tujuan pendidikan menurut Arsyad (2005) yaitu :
a) Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
b) Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambahkan realisme.
c) Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaanya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara individual misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
d) Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberikan kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
e) Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti CD Interaktif, video, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Pada masa sekarang aplikasi-aplikasi pada komputer terus berkembang bahkan pemakai komputer atau user juga dimungkinkan untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi baik secara online maupun offline. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Pemanfaatan ini di dasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
Peranan komputer sebagai media pembelajaran adalah menjadi sumber utama (major resource) dalam mengimplementasikan program pembelajaran di sekolah, melalui komputer siswa dapat menjalankan aplikasi program yang di dukung juga dengan fasilitas penunjang lain yang saat ini berkembang yaitu internet.
2) Pemanfaatan internet dalam pembelajaran
Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memiliki peranan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan atau pembelajaran. Internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung internet mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan arus informasi globalisasi, secara langsung internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran bagi para peserta didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui internet dapat di akses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika serikat dalam bentuk Digital Library. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat juga dilakukan melalui internet. Manfaat internet menurut Hardjito (2002) menyatakan bahwa internet lebih banyak disebabkan oleh kecepatan, kemudahan, murah dan canggih. Namun pemakai lebih cendrung menggunakanya untuk kebutuhan e-mail dan browsing. Padahal kemampuan dan fasilitas dari internet lebih dari itu.
Beberapa keuntungan atau manfaat pembelajaran melalui internet, menurut Siahaan adalah sebagai berikut:
a) Menjadi alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b) Melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.
c) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran mutu belajar mengajar.
d) Membantu peserta dalam memahami materi pelajaran.
Dari peryataan di atas bagi siswa internet dapat dimanfaatkan secara positif, namun manfaat internet dalam pembelajaran bukan hanya sebagai alat pembelajaran saja bagi peserta didik, tetapi juga bermanfaat bagi para pengajar untuk meningkatkan keilmuan mereka ke arah profesionalitas.
3) Pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran
Perkembangan Teknologi Komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperolah informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik mereka masing-masing. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui  tersedianya fasilitas internet dan web dengan sistem e-learning sehingga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi secara fleksibel tanpa terbatas waktu dan tempat.
Keuntungan e-learning, menurut Wahono (2005) adalah sebagai berikut:
a) Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, dimana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b) Menghemat waktu poses belajar mengajar.
c) Mengurangi biaya pembelajaran.
d) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur peralatan, buku-buku).
e) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
f) Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Pernyataan diatas menunjukan manfaat dari e-learning yang cukup banyak. Selain itu keuntungan e-learning dari perspektif peserta didik, antara lain :
a) Meningkatkan komunikasi dengan pendidik dan peserta didik.
b) Lebih banyak materi pembelajaran yang tersedia yang dapat di akses tanpa memerhatikan ruang dan waktu.
c) Berbagai informasi dan materi terorganisasi dalam satu wadah materi pembelajaran online.
Uraian di atas mengenai manfaatan e-learning tidak hanya bagi peserta didik, namun juga bagi pendidik, manfaat e-learning dari perspektif pendidik di antaranya adalah:
a) Meningkatkan pengemasan materi pembelajaran dari yang saat ini dibangun.
b) Menerapkan strategi konsep pembelajaran baru dan inovatif.
c) Efesiensi.
d) Pemanfaatan aktivitas akses pembelajar.
e) Menggunakan sumber daya yang terdapat pada internet.
f) Dapat menerapkan materi pembelajaran lebih luas dan multisumber belajar.
Disimpulkan Teknologi Informasi Komunikasi berbentuk e-learning telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih ada kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari dalam e-learning. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh sehingga malah adanya ketersimpangan informasi negatif bagi siswa. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional sebagai adanya kontrol dalam setiap program e-learning tersebut.
2. Temuan dan Pembahasan
a. Temuan
Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan/praktek langsung atau kinetik, menurut Muhtadi, Ali. Efektifitas belajar sangat dipengaruhi oleh gaya belajar dan bagaimana cara belajar. Menurut Bobby Deporter (1999), 10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan , dan 90% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian Deporter tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio, teks, grafik, dan animasi, serta penggunaanya melibatkan ketrampilan kinestik.
b. Pembahasan
1) Peranan TIK Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi telah merespon dengan cepat perkembangan TIK. Perencanaan aplikasi TIK yang tepat dalam dunia pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang bermutu merupakan sumber dari kemajuan bangsa yang menentukan daya saing dengan bangsa lain, menurut Lukiastuti, Henny.
Kemajuan TIK serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi secara global telah mengubah pola dan kegiatan pendidikan. Menurut Munir (2009) peranan teknologi informasi dan komunikasi adalah:
a) Mengantikan peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses.
b) Memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses.
c) Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses.
d) TIK sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi.
e) TIK sebagai infrastruktur pendidikan.
f) TIK sebagai sumber bahan ajar.
g) TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan.
h) TIK sebagai pendukung manajemen pendidikan.
i) TIK sebagai sistem pendukung keputusan.
Dunia pendidikan di era globalisasi ini membutuhkan kapasitas dan modernisasi sistem dan jaringan informasi dan komunikasi dengan mengembangkan dan memanfaatkan TIK. Dengan mengembangkan dan memanfaatkan TIK dengan baik dan benar diharapkan guru sebagai pendidik dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan akurat kepada siswa sebagai peserta didik. Sehingga pemahaman siswa dapat meningkat dan tugas guru menjadi lebih dalam menyampaikan materi. Menurut Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina (2011) menyatakan kecenderungan dunia pendidikan di indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut:
a) Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
b) Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan perpustakaan dan instrumen pendidikan lainya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada sekedar rak buku.
c) Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video.
2) Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
Menghadapi era globalisasi dan kompetisi sebagai konsekuensi tak terhindarkan, dari proses itu menuntut peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Persaingan era global telah dipenuhi segala teknologi canggih. Kita tahu bahwa kemajuan pendidikan tahap demi tahap sedangkan lajunya perkembangan teknologi begitu pesat. Hampir semua bidang pendidikan harus mampu memberdayakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam upaya menghasilkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dalam persaingan global.
Fenomena globalisasi yang ditandai oleh kekuatan konvergensi TIK mestinya dijadikan faktor  mendasar untuk mentransformasikan lembaga pendidikan, menurut Mukhtar dan Iskandar (2011). Pentingnya lembaga pendidikan membangun sistem yang mendukung terwujudnya lingkungan pembelajaran generasi baru dengan cara pemanfaatan teknologi TIK terkini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, administrasi, serta interaksi dan kolaborasi antara guru, siswa orang tua, komunikasi, dan sekolah yang lebih efektif dan murah.
Tugas yang besar bagi lembaga pendidikan di indonesia untuk melakukan upaya-upaya terobosan dan progresif untuk meningkatkan kualitas tersebut, sebab jika tidak, pengembangan SDM bangsa ini akan terus tertinggal. Kepentingan ini semakin mendesak mengingat dalam waktu yang tidak lama lagi, institusi pendidikan dari luar negeri dimungkinkan untuk diselenggarakan di indonesia. Hal ini merupakan tantangan besar bagi institusi pendidikan dalam negeri untuk berbenah. Perkembangan Teknologi Informasi (internet) telah mengarah ke teknologi web yang ditandai di antaranya berkembangnya sistem berbasis jejaring sosial (sosial networking). Juga diwarnai teknologi yang memungkinkan berjalanya aplikasi web seperti aplikasi desktop, berkembangnya teknologi multimedia baik audio dan video streaming, dan lain-lain. Sistem tersebut dibangun untuk menunjang penyelenggara satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) Sesuai Standar Nasional Pendidikan. Sekolah mengintegrasikan  portal sekolah dengan layanan pembelajaran seperti e-Academic, e-Learning, e-Authoring & learning, e-library, dan Layanan Administrasi Sekolah seperti e-Filing, e-Finance, e-Pegawai, e-Perlengkapan serta sitem untuk memantau kegiatan disekolah secara keseluruhan.
Sejalan dengan itu perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu hasil produktivitas dari manusia yang memiliki pengetahuan yang di dapat dari pendidikan. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia perlu mendalami untuk mengambil manfaatnya secara optimal dan mereduksi implikasi negatif yang ada (koentjaraninggrat dalam Mukhtar dan Iskandar (2011) menyatakan mendalami serta mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin dilakukan oleh semua manusia dan waktu tersebut menuntut adanya spesialisasi dalam semua cabang  keilmuan yang sesuai dengan objek material dan objek formalnya.
Pendidikan sebagai suatu ilmu, teknologi dan profesi tidak luput dari gejala perkembangan itu. Kalau semua hanya orang tua yang bertindak sebagai pendidik, kemudian kita kenal profesi guru yang diberi tanggung jawab mendidik. Sekarang ini secara konseptual maupun legal telah dikenal dan ditentukan sejumlah keahlian khusus, jabatan dan atau profesi yang termasuk dalam kategori tenaga kependidikan. Tenaga pendidik dikelilingi oleh sejumlah tenaga yang dapat dibedakan dalam empat kategori yaitu penyelenggara, peneliti, pengembang dan pengelola (Miarso dalam Mukhtar dan Iskandar (2011). Keempat kategori tenaga ini mempuyai fungsi utama menunjang pelaksanaan tugas tenaga pendidik.
Teknologi Informasi dalam pendidikan dapat di aplikasikan dalam pembelajaran sebagai berikut :
1) Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara bersistem.
2) Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan.
3) Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.
4) Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikain pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih dari pada memecahkan masalah secara terpisah.
3) Mengapa TIK dibutuhkan dunia pendidikan
Banyak hal yang dijadikan alasan mengapa TIK sangat dibutuhkan dunia pendidikan, diantaranya :
1) Adanya perkembangan TIK yang menjadi jembatan ilmu. Salah satu peran TIK di era globalisasi ini adalah sebagai media informasi, misalnya internet. Peserta dapat mengeksplorasi informasi yang ada di seluruh dunia dengan lebih efesien dan efektif hanya dengan mengakses internet.
2) Selain peran TIK sebagai media informasi, perkembangan TIK dapat pula dimanfaatkan peserta didik sebagai media komunikasi. Misalnya, memanfaatkan jaringan internet untuk chatting dan mailing, peserta didik dapat berkomunikasi dengan saling bertukar informasi tentang apa yang sedang dibahas. Tidak hanya komunikasi antara peserta didik, peserta didik dengan guru atau para ahli pun dapat dilakukan. Dengan cara ini, peserta didik akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan.
3) Dengan adanya perkembangan TIK, belajar menjadi jauh lebih efesien. Proses pembelajaran tidak harus selalu dengan bertatap muka seperti jaman dahulu. Kini, proses pembelajaran dapat dilakukan memanfaatkan perkembangan TIK yang ada, sehingga kita juga dapat efesien dalam menggunakan waktu. Untuk di indonesia sendiri, disebabkan oleh kondisi geografis yang merupakan negara kepulauan, TIK sangat mampu menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di indonesia, karena TIK yang memiliki kemampuan untuk meratakan pendidikan di indonesia, TIK memiliki kemampuan untuk memungkinkan pembelajaran jarak jauh. Inilah sebabnya mengapa perkembangan TIK disebut dengan penghilang batas ruang dan waktu.
4) Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah.
Adanya fakta bahwa peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dengan metode belajar yang menggunakan fasilitas multimedia dari pada metode belajar konvensional.  Berkembangnya TIK juga berperan dalam hal mengelola institusi pendidikan. Peran yang dimaksud adalah memudahkan institusi pendidikan untuk menyediakan layanan informasi untuk para peserta didik, seperti informasi tentang biaya pendidikan, kurikulum, pembimbing, dan sebagainya. Serta untuk mengelola manajemen operasional dengan lebih efesien, efektif, dan optimal.
4) Usaha-usaha Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Bidang TIK
Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui bidang TIK ini adalah menggunakan media yang sudah ada seperti media komunikasi baik secara digital maupun tertulis seperti televisi, koran, radio, buku, dan internet (sekarang ini ada metode belajar jarak jauh dan home schooling) dan juga alat bantu lain yang lebih terjangkau, murah dan mudah didapatkan seperti barang-barang yang menurut kita hanya sampah tetapi sebenarnya masih dapat kita gunakan seperti botol air mineral dapat dipakai sebagai bahan membuat roket air.
Jadi, alat untuk mempraktek sesuatu kepada murid tidak membutuhkan barang yang mahal, dengan sedikit kekreatifan dari guru ataupun pihak-pihak yang terlibat maka akan menciptakan suatu hal yang bermanfaat dan lebih mendukung proses pembelajaran.
Contoh usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui teknologi informasi dan komunikasi di indonesia dengan memanfaatkan perkembangan TIK.
a) Adanya siaran televisi pendidikan di indonesia
Pada tahun 1982, indonesia telah memiliki perlengkapan studio yang sudah profesional beserta tenaga ahli yang terampil dalam memproduksi dan mengembangkan prototype program televisi pendidikan. Setahun kemudian, barulah muncul serial televisi pendidikan pertama di indonesia berjudul aku cinta indonesia. Namun sungguh disayangkan program edukasi seperti ini tidak terus berkembang. Padahal televisi sudah dapat kita sebut sebagai kebutuhan primer, karena hampir setiap rumah memiliki televisi. Dan peserta didik pun suka menonton televisi. Hanya saja yang kita rasakan sekarang ini jarang sekali terdapat siaran edukasi di televisi lokal indonesia.
b) Pengadaan infrastruktur TIK ke lembaga-lembaga pendidikan di indonesia
Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat belajar menggunakan dan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Sebagai contoh, dapat kita lihat, tingkat I Sekolah Dasar pada saat ini sudah belajar mengoperasikan komputer. Padahal, sekitar tahun 2006 pengoperasian komputer baru dipelajari di tingkat I sekolah menengah pertama. Selain pengoperasian komputer, mata pelajaran bahasa inggris pun sudah dipelajari pada tingkat I Sekolah Dasar. Sebelumya, di tahun 2004 mata pelajaran bahasa inggris baru dipelajari di tingkat IV Sekolah Dasar.
c) Adanya satelit komunikasi yang dimiliki indonesia, yang bernama SKSD PALAPA I yang sudah mulai beroperasi pada tahun 1976.
Satelit komunikasi ini terus berkembang sampai sekarang dengan dasar pertimbangan untuk keperluan pendidikan, penerangan, hiburan, pemerintahan, bisnis, perindustrian, dan pertahanan keamanan. Sekarang sedang beroperasi SKSD Palapa yang sudah mencapai generasi III, dalam waktu dekat ini diharapkan dapat beroperasi satelit siaran langsung yang dioperasikan oleh pihak swasta. Selain itu, antena parabola sudah menjamur dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai dalam memilih informasi. Karena tidak dapat dipungkiri dampak positif dan negatif suatu informasi mengalir semakin deras.
5) Kompetensi Profesi Guru Berbasis TIK
Pendidikan dan pengembangan guru adalah sangat penting bagi keberhasilan penerapan kurikulum berbasis TIK di sekolah, oleh karena itu, perlu diperhatikan dan dipersiapkan oleh pendidik dan peserta didik dalam penggunaan TIK dalam proses pembelajaran, faktor psikologis atau afektif, pada tahap awal faktor  psikologis atau afektif adalah sangat penting, salah satu tujuan utama adalah untuk mengurangi ketakutan-ketakutan atau kecemasan-kecemasan terhadap komputer, dan memperhatikan kepada peserta didik baru bahwa mereka bisa menggunakan komputer, rasa percaya diri sama dengan kompetensi, menurut UNESCO (2002).
Kemampuan guru dalam menggunakan TIK yang umum bagi semua pemakai, tanpa melihat bidang mata pelajaran. Pelatihan dan pengembangan guru perlu memperhatikan kompetensi ini untuk membangun percaya diri dan berkembang dalam memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran.  Untuk menstimulasi pembelajaran peserta didik, sebagai berikut:
1) Memilih alat-alat dan pedagogi Teknologi Informasi dari yang direkomendasi untuk mata pelajaran-mata pelajaran khusus.
2) Menjelaskan memilih alat-alat dan pedagogi TIK.
3) Menekankan muatan inovasi, produksi peserta didik.
4) Merencanakan kapan dan bagaimana TIK akan digunakan dengan cara terbaik dalam proses pembelajaran.
Kemampuan guru dalam menggunakan TIK dalam proses pembelajaran memerlukan  pengembangan dan pelatihan melalui : kursus-kursus, pelatihan, seminar, lokakarya tentang aplikasi-aplikasi khusus yang digunakan dalam bidang mata pelajaran yang diampu oleh seorang guru.
6) Pendidikan dan Penyiapan SDM Berbasis TIK
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi saat sekarang merupakan keharusan. Lembaga pendidikan dituntut untuk dapat adaptif dan adaptatif terhadap perubahan dan tuntutan masyarakat global. Penyiapan SDM berbasis TIK dalam pendidikan merupakan   aktivitas yang harus direncanakan dan dijalankan dengan baik.
Teknologi Informasi dalam pendidikan perlu mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang strategis bagi bangsa indonesia untuk dapat bersaing dan bersanding dengan kemajuan global. Dua aspek  penting dalam penyiapan SDM berbasis informasi dan teknologi dalam pendidikan adalah infrastruktur baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menguasai TIK.
Dalam menghadapi perubahan paradigma pendidikan dari tradisional, ke konvensional dan menuju multimedia. Lembaga pendidikan diminta tidak tinggal diam dalam menghadapi kelangkaan SDM yang menguasai Teknologi Informasi dalam pendidikan. Lembaga pendidikan mengharuskan kepada peserta didik untuk mengenali internet dari sejak dini. Sekolah dituntut untuk menyediakan media yang berhubungan dengan informasi dan teknologi pendidikan baik yang berbentuk perangkat lunak maupun perangkat keras. Ada beberapa hambatan yang dialami sekolah dalam menerapkan pembelajaran berbasis informasi dan teknologi dalam pendidikan, sebagai berikut:
1) Lambannya kebijakan perintah dalam menyediakan sarana dan prasarana berupa perangkat keras dan perangkat lunak, utamanya yang berhubungan dengan akses sekolah terhadap internet.
2) Kurangnya adaptif dan adaptatif sekolah terhadap kemajuan teknologi, utamanya guru sebagai agen pembaharuan yang lamban dalam menyikapi perubahan pola pembelajaran dari pembelajaran tradisional / konvensional ke pembelajaran yang berbasis multimedia.
3) Kemampuan finansial sekolah dalam mengadakan fasilitas komputer dan sambungan ke jaringan internet. Diskon dari PT Telkom tentunya bisa mengurangi permasalahan ini.
4) Kemampuan mengelola fasilitas komputer yang berkelanjutan, perawatan fasilitas membutuhkan biaya dan SDM yang terampil.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Perubahan dan perkembangan zaman membuat dunia pendidikan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. TIK merupakan media yang tepat untuk dapat diterapkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Era globalisasi adalah era persaingan begitu pula pendidikan juga berada dalam iklim persaingan secara global. Guru sebagai pembimbing dan pengajar memiliki tanggung jawab untuk mendidik siswa melalui proses transfer ilmu. Dengan adanya TIK guru dapat memanfaatkan berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan berbagai konten dalam TIK berperan dalam mempermudah proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Sehingga guru sebagai tenaga pengajar yang profesional dapat memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yang modern dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Rekomendasi
Penulis sangat mengharapkan saran berupa kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.  Khusus untuk penerapan TIK pada dunia pendidikan di indonesia diharapkan semua sekolah memiliki sarana yang memadai agar semua guru dan siswa di indonesia bisa mengakses segala hal yang berhubungan dengan TIK. Untuk merelisasikan hal tersebut perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan dinas pendidikan setempat mengenai pengadaan perangkat-perangkat komputer dan akses internet yang memadai. Tentunya pemerintah harus peka dan memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bobby Deporter (1999). Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.
Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi  Teori dan Aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hardjito. 2002. Internet untuk Pembelajaran. (online). Tersedia: http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t-10/10-3.html. di akses 15 November 2016.
Lukiastuti, Henny. 2013. Peran TIK dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Profesionalisme Guru. (online). Tersedia: http://hennylukiastiti24.wordpress.com. Diakses  14 November 2016.
Muhtadi, Ali.TT. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas Pendidikan. (online). Tersedia: http://staff.uny.ac.id. Diakses 14 November 2016.
Mukhtar dan Iskandar (2011) Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Unesco. 2002. Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan : kurikulum dan untuk sekolah dan program pengembangan guru.  Alih Bahasa Rusli: Gaung Persada Press.
Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Siahaan, Sudirman. 2009. Sistem Pembelajaran Melalui Internet. (online) Tersedia: www.depdiknas.go.id/internet/html. di akses 15 November 2016.
Wahono, R Satria. 2005. Pengantar E-Learning dan Pengembanganya. (online). Tersedia: www. ilmu komputer.com. di akses 15 November 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar